Jumat, 17 Februari 2012

Al-Aqsa - Kubah Al-Shakhra ditengah Konspirasi Zionis

Masjid Al-Aqsa, juga ditulis Al-Aqsha, yang berarti "masjid terjauh" adalah salah satu tempat suci umat islam yang menjadi bagian dari kompleks bangunan suci di kota tua Yerussalem (Yerusalem Timur). Kompleks tempat masjid ini (di dalamnya juga termasuk Kubah Batu/dome of the rock) dikenal oleh umat islam dengan sebutan Al-Haram Asy-Syarif atau "tanah suci yang mulia". Tempat ini oleh umat Yahudi dan Nasrani dikenal pula dengan
sebutan Bait Suci, yang dipercaya merupakan tempat Bait Pertama dan bait kedua dahulu pernah berdiri.
Masjid Al-Aqsa
Masjid Al-Aqsa secara luas dianggap sebagai tempat suci ketiga oleh umat Islam. Rasulullah Muhammad SAW diangkat ke Sidratul Muntaha dari tempat ini setelah sebelumnya dibawa dari Masjid Al-Haram di mekkah ke Al-Aqsa dalam peristiwa Isra' Mi'raj. dahulu Rasulullah Muhammad SAW mengajarkan umat Islam berkiblat ke arah Masjid Al-Aqsa (Baitul Maqdis) hingga 17 bulan setelah hijrah ke Madinah. Setelah itu kiblat salat adalah Ka'bah di dalam Masjidil Haram, Mekkah, hingga sekarang.





10 tahun setelah Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama, beliau melakukan perjalanan malam dari Mekkah ke Baitul Maqdis (Jerusalem) dan kemudian menuju langit ketujuh untuk menerima perintah sholat 5 waktu dari Allah, peristiwa ini disebut Isra’ Miraj. Al Quran menceritakan peristiwa tersebut.
Al-Aqsa
“Maha suci Allah yang menjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Majidil Aqsha yang Kami berkahi sekelilingnya agar Kami memperlihatkan kepadanya sebahagian tanda-tanda (kebesaran) Kami." (QS. 17.Al-Isra’ :1)
Masjid Al-Aqsa merupakan bangunan tertua kedua setelah Ka’bah di Mekkah, dan tempat suci dan tempat terpenting ketiga setelah Mekkah dan Madinah.


Luas kompleks Masjid Al-Aqsa sekitar 144.000 meter persegi, atau 1/6 dari seluruh area yang dikelilingi tembok kota tua Jerusalem yang berdiri saat ini. Kompleks Masjid Al-Aqsa dapat menampung sekitar 400.000 jemaah (Masjid Al-Aqsa menampung sekitar 5.000 jamaah, selebihnya sholat di kompleks yang ber-area terbuka).


kompleks Masjid Al-Aqsa, termasuk Kubah Al-Shakhra (dome of the rock) di dalamnya
Pembangunan kembali kompleks Masjid Al-Aqsa dimulai 6 tahun setelah Nabi wafat oleh Umar Bin Khattab. Beliau menginginkan untuk dibangun sebuah masjid di selatan Foundation Stone (membelakangi Foundation Stone, menghadap selatan/Mekkah). Pembangunan tersebut dilakukan oleh Khalifah Ummayah Abd Al Malik Ibn Marwan dan diselesaikan oleh anaknya Al Walid 68 tahun setelah Nabi wafat dengan diberi nama Masjid Al Aqsha.


Di pusat kompleks Kuil Sulaiman, terdapat Foundation Stone yaitu batu landasan yang dipercaya umat Yahudi sebagai tempat Yahweh menciptakan alam semesta dan tempat Abraham mengorbankan Isaac. Bagi umat Islam batu ini adalah tempat Nabi Muhammad menjejakkan kakinya untuk Mi’raj. Untuk melindungi batu ini, Khalifah Abd Al Malik Ibn Marwan membangun kubah dan masjid polygon, yang kemudian terkenal dengan nama Dome of The Rock (Kubah batu).
kubah Al-Shakhra

Dewasa ini Kubah Al-Shakhra sering disalah artikan sebagai Masjid Al-Aqsa, banyak yang mempublikasikan foto atau memajang gambar kubah Al-Shakhra dan menyebutnya sebagai Al-Aqsa. hal ini adalah salah satu Konspirasi Zionis dan Freemason dalam membodohi ummat Islam, disaat kondisi Al-Aqsa yang sudah Menyedihkan diutak atik Zionis Yahudi, mereka cukup menampilkan gambar Al-Shakhra yang masih mulus untuk membodohi umat islam yang masih minim informasi. sangat menyedihkan memang, disaat Al-Aqsa yang sudah Nyaris Hancur masih banyak ummat islam yang tidak mengetahuinya.

dome of the rock



saat ini dibawah Al-Aqsa Yahudi Israhel Telah Membuat Terowongan-terowongan dengan Alasan untuk Arkeologi, ada juga yang menyebut bahwa Tujuan Penggalian itu adalah guna meghancurkan Al-Aqsa untuk mendirikan kembali Kuil Sulaiman.
Komite pembangunan ulang dari Masjid Al-Aqsa dan Kubah Batu sendiri sudah memperingatkan bahwa penggalian yang dijalankan oleh Israhel di bagian Timur Yerusalem merupakan sebuah ancaman besar bagi umat Islam dan kawasan historis khususnya Masjid Aqsa yang mungkin bisa roboh oleh gempa buatan ataupun gempa alami.

Raif Najm, kepala deputi dari komite tersebut, menyatakan dalam pers bahwa tujuan dari penggalian tersebut, seperti yang dikatakan arkeolog Israel, adalah untuk mencari tanda-tanda dari dugaan-adanya kuil Solomon, menambahkan  bahwa jika kebohongan ini tidak disanggah, dunia akan mempercayainya.

Najm menggarisbawahi bahwa jumlah penggalian ini berjumlah mencapai lebih dari 60 terowongan, yang paling serius adalah terowongan bagian barat Masjid Aqsa yang terdiri dari dua lantai dan ruangan-ruangan bawah tanah.

Ia menambahkan bahwa imigran Israel menempatkan model-model dan ukiran-ukiran yang bersifat takhayul di dalam terowongan tersebut yang digunakan untuk menjelaskan kepada turis-turis yang berkunjung pada sejarah yang mereka palsukan dan bagaimana mereka akan memindahkan Masjid Aqsa dan Kubah Batu, dan dalih membangun kuil ditempat mereka.

kuil solomon, lebih mirip kuil pemujaan kaum pagan saya simpulkan ini bukan milik Nabi Sulaiman as.

Pejabat komite tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Israel menggunakan bahan-bahan kimia untuk menerobos batu-batuan yang menghalangi pekerjaan penggalian tersebut yang jauh lebih melemahkan fondasi-fondasi bangunan Jerusalemite.

Pihak berwenang menguatkan bahwa beberapa keputusan  dibuat oleh Dewan Keamanan, PBB dan UNESCO memerintahkan Israel untuk menghentikan penggaliannya di Yerussalem, tetapi Israel tidak menanggapi himbauan PBB dan UNESCO dan melanjutkan untuk meruntuhkan dan membidik warisan budaya Islam dan Arab tersebut di kota suci dalam pembalasan kepada deklarasi Yerussalem sebagai ibu kota dari budaya Arab pada tahun 2009.

Mayor Yerusalem Adnan Al-Husseini telah menyatakan bahwa penggalian Israel di Kota Tua Yerussalem dan kota Silwan hanya mengungkap sebuah persentase tinggi dari peningglan kuno Islam dan sisanya adalah persentasi milik budaya Byzantine dan Roma, dan menambahkan bahwa banyak arkeolog internasional termasuk arkeolog Israel mengiyakan penemuan tersebut.
Husseini juga menyatakan bahwa Israel telah memulai merusak dan memanipulasi peninggalan kuno tersebut, dan menggantinya dengan yang lain.
 
ada juga yang menyebutkan bahwa tujuan sebenarnya dari Zionis Yahudi melakukan penggalian dibawah Masjid Al-Aqsha, di kota Al-Quds (Yerussalem),  hanyalah kamuflase untuk menutupi niat busuk mereka yang sebenarnya. yaitu penggalian situs peninggalan yang penuh degan Nilai Mistis dan Sihir dari masa lampau.
penggalian dibawah Al-Aqsa
Pada masa Nabi Yakub, as. Al-Aqsa didirikan, lalu pada masa Nabi Sulaiman, as. bangunan ini direnovasi kembali dan diperbesar menjadi istana Nabi Sulaiman, as.

Dimasa Nabi Sulaiman as, penganut aliran pemuja setan semakin marak. Praktek-praktek sihir mulai banyak di zaman ini. Itu sebabnya Allah memberikan mukjizat kepada Nabi Sulaiman as. kemampuan untuk berbicara kepada semua makhluk mulai dari binatang kecil, besar, tumbuhan hingga jin bahkan syaitan.

Dimasanya, Nabi Sulaiman mengetahui bahwa praktek sihir pemuja setan adalah ajaran yg sesat dan musyrik. Ahli-ahli sihir dimasa itu adalah ahli sihir terbaik sepanjang sejarah manusia dan sakti “madraguna”. Ini disebabkan karena yang mengajari ilmu-ilmu hitam ini adalah para “raja-raja syaitan” yang mempunyai kekuatan jauh diatas rata-rata syaitan lainnya. 

Setelah mengetahui semua ini, maka Nabi Sulaiman yang juga merupakan raja dimasa itu membuat peraturan kepada segenap rakyatnya, jika masih ada yang menganut ajaran syaitan dan memperaktekkan ilmu sihirnya, maka akan dieksekusi.

Setelah itu Nabi Sulaiman memerintahkan segenap tentaranya untuk menyita buku-buku, catatan-catatan dan sejenisnya yang berisi rapalan-rapalan mantera dan ajaran sesat syaitan ini.

Dan anggapan mereka, mungkin hingga kini buku-buku dan kitab-kitab sihir sesat tradisi pagan itu mungkin masih ada terkubur bersama sisa-sisa kuil solomon yang mereka klaim berada di bawah Masjid Al-Aqsa !

oleh para pemuja syaitan, penggalian dikamuflasekan untuk menguak situs-situs sejarah dan artifak-artifak kerajaan Yahudi yang terkubur dibawah Masjid Al-Aqsa, berupa “Harta Karun” yang sangat bernilai. Padahal yang dimaksud “harta karun” tersebut mungkin adalah kitab-kitab sesat dan artefak yang berisi mantra dan rapalan dari ajaran sihir dan ritual pagan dari masa lampau. Wallahu a'lam.
sumber referensi :  











Tidak ada komentar:

Posting Komentar