Kamis, 16 Februari 2012

Waspadai Daging Babi, Kenali Ciri-Cirinya.

Oleh Drh. M. Juni Mirzal

Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan gizi. Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain, protein daging lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati. Bahan pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Berbagai jenis ternak telah dikembangkan untuk diambil dagingnya, baik ternak besar (seperti sapi atau kerbau) maupun ternak kecil (seperti domba dan kambing).
Ditengah permintaan pasar akan kebutuhan daging yang terus meningkat, tak jarang para penjual mengelabui para konsumen untuk mendapatkan keuntungan besar. Kita sebagai konsumen harus teliti dalam memilih daging yang berkualitas dan halal. Dikarenakan adanya  pedangang-pedagang iseng demi mendapatkan keuntungan rela menipu konsumen dengan mencampurkan daging sapi dengan daging babi.  Betapa perhatian terhadap nilai-nilai kehalalan semakin terdegradasi oleh nilai mata uang dan keserakahan. Demi sejumlah keuntungan materi, segelintir manusia ingin mengelabui umat muslimin dengan menyamarkan daging babi yang mana makanan yang jelas keharamannya dalam islam sehingga umat muslim tanpa sengaja mengkonsumsinya. Seperti kejadian pada tahun 2009 dengan ditemukannya daging babi yang dijual di Pasar Ibuh, Payakumbuh oleh Dinas Peternakan Sumbar. Penemuan itu merupakan yang kedua kalinya sepanjang tahun 2009 sejak kasus penjualan daging babi ditemukan pertama kali di Kabupaten Dharmasraya.

Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mewaspadainya dengan mengetahui karakteristik daging babi dan mencermati perbedaannya dengan daging sapi.

Ada beberapa perbedaan mendasar antara daging babi dan sapi. bahwa secara kasat mata ada lima aspek yang terlihat berbeda antara daging babi dan sapi yaitu warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan textur. Atas dasar itu fokus pengamatan kami diarahkan pada lima aspek tersebut.

Dari segi warna

Daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi (lihat gambar 1), warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air. Selain itu, ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.



  


Dari segi serat daging

Perbedaan bentuk serat terlihat dengan jelas antara kedua daging. Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua daging direnggangkan bersama (lihat gambar 2)




Dari penampakkan lemak

Perbedaan dari penampakkan lemak terdapat pada tingkat keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak daging agak kering dan tampak berserat (lihat gambar 3). Namun kita harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal, penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.




Dari segi tekstur

Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan (lihat gambar 4). Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging babi sangat kenyal. Sementara daging sapi terasa solid dan keras sehingga cukup sulit untuk diregangkan




Dari segi aroma

Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti yang telah kita ketahui. Segi bau inilah- sebenarnya senjata paling ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini. Karena walaupun warna telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging ini tetap dapat dibedakan. Sayangnya kemampuan membedakan melalui aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang perbedaannya tidak terlalu signifikan.

Secara umum karakteristk daging babi ternak dan babi hutan (celeng) mirip satu sama lain, sementara daging babi memiliki perbedaan yang cukup banyak dengan daging sapi. Namun ketika kedua jenis daging tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah sapi, keduanya (daging babi dan sapi) menjadi sangat sulit untuk dibedakan. Penjualan daging babi oplosan merupakan kegiatan yang ilegal, sehingga biasanya daging ini tidak di display di meja penjualan. Daging ini biasanya dikeluarkan ketika ada pembeli yang menanyakan, “apakah ada daging murah pak?” sehingga kita pantas menaruh curiga bila ada penjual yang menjual daging dengan harga “miring”. Sifat yang lain juga adalah lokasi penjualan yang biasanya di tempat yang gelap dan cukup terpisah dari yang lainnya supaya daging tidak menjadi pusat perhatian orang banyak. Karena itu kita sebagai konsumen yang jeli dan teliti dalam memilih daging yang bagus dan halal.

sumber: www.acehclick.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar