Rabu, 08 Februari 2012

Iklan Anti Korupsi Demokrat Menyesatkan

Pengamat Politik kawakan, Ibrehamsjah, berpendapat iklan Anti Korupsi Partai Demokrat yang kembali muncul 3 Februari 2012 lalu adalah sebuah bentuk penyesatan.
“Rakyat tidak percaya lagi. Saya ini sering naik kereta api. Tanya tukang ojek, sopir bajaj di Gambir (stasiun kereta api di Jakarta) mana mereka percaya lagi Demokrat,” kata Pengamat politik asal UI.
Menurutnya, dalam kondisi seperti ini SBY sebagai ketua Dewan Pembina Demokrat harus tegas mencopot kader yang terindikasi korupsi. “SBY harus tegas, jangan ragu-ragu lagi,” sambungnya.
Jika masih ragu, Iberamsjah yakin persepsi publik Demokrat sebagai sarang koruptor akan semakin terbukti. “Rakyat seperti dikhianati karena memberkani kemenangan di pemilu 2009 lalu. Jadi SBY harus bersihkan kadernya yang korupsi. “Ada yang sudah ditahu korupsi yah dicopot jangan dbiarkan sampai menjadi tersangka,” ujarnya
Iklan antikorupsi Partai Demokrat yang berdurasi beberapa detik itu tiba-tiba memang muncul kembali di layar televisi pada hari Jumat lalu (3/2). Dalam iklan itu, terlihat Angelina Sondakh–biasa dipanggil Angie–menjadi salah satu ikon antikorupsi yang menjadi jualan utama Partai Demokrat pada pemilu 2009 lalu. Ironisnya, Angie justru ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK dalam kasus suap Wisma Atlet, Jumat, 3 Februari 2012 lalu, atau beberapa saat sebelum iklan itu kembali muncul di televisi.
Dalam iklan tersebut, tampak jelas Angie mengatakan “TIDAK” pada korupsi. Dengan mimik muka serius dan tegas, mantan Puteri Indonesia itu jelas menunjukkan sikap penolakan pada korupsi. Bahkan, dengan ibu jari yang diarahkan ke bawah, ia seperti mengejek korupsi.
Menurut Ramadhan Pohan, iklan antikorupsi itu merupakan iklan lama yang dipasang Partai Demokrat dalam kampanye pemilu 2009 lalu. Iklan itu juga disebut anggota Komisi Pertahanan DPR itu sebagai bentuk sindiran televisi kepada Demokrat. “Iklan itu sindiran saja kepada kami, seperti yang biasa dilakukan televisi itu,” kata Ramadhan.
Iklan yang disebut Ramadhan memang merupakan iklan produksi lama dengan pemeran utama beberapa tokoh Partai Demokrat. Dalam setiap iklan, Demokrat selalu menampilkan tokoh-tokohnya untuk menjadi bintang, seperti SBY, Andi Mallarangeng, dan Angelina Sondakh. “Termasuk Anas yang juga selalu tampil dalam iklan, sebagai representasi tokoh muda,” kata Ramadhan.
Harta Angelina Naik 10 Kali Lipat
Sementara itu, menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN), harta Angie naik drastis. Dari 2003 sebelum menjadi anggota DPR sekitar Rp 600 juta, pada 2010 naik menjadi Rp 6 miliar lebih. Artinya, saat menjadi anggota DPR kekayaan Angie naik 10 kali lipat.
Belum lagi harta kekayaan lainnya, seperti tanah, sejumlah mobil mewah, batu mulia, barang antik, dan surat berharga yang melonjak tajam saat ia duduk menjadi anggota Dewan yang terhormat. Walau begitu, banyak masyarakat yang tak percaya Angie menjadi tersangka korupsi.
Dalam beberapa kesempatan, Angie pun mengeluarkan bantahan terhadap kasus korupsi yang dituduhkan padanya. "”Demi Allah dan anak saya, saya tak pernah minta jatah,” tampiknya. (Pz/berbagai sumber)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar