Selasa, 07 Februari 2012

MUI resmikan da’i untuk lokalisasi pelacuran

MUI
Citra da’i kini tak lagi dikenal sebagai pemberi pengarahan agama dari mimbar-mimbar masjid, hal ini dilakukan masyarakat Surabaya dengan terobosan hebat yaitu membentuk Ikatan Da’I yang khusus berdakwah di wilayah prostitusi. Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jatim, Sabtu (4/2/) dipercayakan untuk melantik pengurus Ikatan Dai Area lokalisasi (Idial) Jatim.

Idial dibentuk untuk mendukung program Pemprov Jatim dalam memberantas praktik prostitusi.

Ketua MUI Jatim KH Abdussomad Bukhori usai pelantikan Idial di Balai RW IV Kelurahan Dupak Bangunsari Kecamatan Krembangan Surabaya mengatakan, pembentukan Idial sesuai dengan misi MUI dalam menyelesaikan masalah-sosial kemasyarakatan.

“Sentuhan melalui agama cukup efektif untuk menyadarkan para pekerja seks komersial (PSK) agar kembali ke jalan yang benar dalam mencari pekerjaan, daripada langkah konfrontatif seperti penggusuran paksa.”kata KH.Abdushshomad.

KH.abdushshomad menjelaskan,bahwa aksinya itu didukung 37 anggota Forum Komunikasi Umat Beragama (FKUB) di Jatim.

”Bersama Pemprov Jatim kami berkomitmen untuk memberantas 47 titik prostitusi yang tersebar di 38 kab/kota di Jatim,” Ujarnya.

Ketua Idial Jatim Soenarto menambahkan, Idial adalah lembaga pertama kali di Indonesia yang berperan mengentas para PSK. ”Anggotanya juga bukan hanya para Dai, tapi seluruh tokoh masyarakat dari tingkat kecamatan hingga RT,” ujarnya.

Untuk tahap awal, Idial masih memprogramkan penguatan kelembagaan ke 38 Kabupaten/kota di Jatim, serta identifikasi lokasi prostitusi untuk penguatan database Idail. Meskipun baru dilantik, sebenarnya Idail sudah melakukan aksi pembebasan para PSK khususnya yang berada di kawasan prostitusi Bangunsari Surabaya. ‘

“Hingga awal Januari 2011 tercatat sekitar 70 lebih WTS yang sudah kami pulangkan ke kampung halaman dan sudah kami bekali dengan modal usaha,” pungkasnya. [GP]

www.suarapembebasan.co.cc

Tidak ada komentar:

Posting Komentar