Oleh Drh. M. Juni Mirzal
Daging merupakan bahan pangan yang penting dalam memenuhi kebutuhan
gizi. Selain mutu proteinnya tinggi, pada daging terdapat pula kandungan
asam amino esensial yang lengkap dan seimbang. Keunggulan lain, protein
daging lebih mudah dicerna ketimbang yang berasal dari nabati. Bahan
pangan ini juga mengandung beberapa jenis mineral dan vitamin. Berbagai
jenis ternak telah dikembangkan untuk diambil dagingnya, baik ternak
besar (seperti sapi atau kerbau) maupun ternak kecil (seperti domba dan
kambing).
Ditengah permintaan pasar akan kebutuhan daging yang terus meningkat,
tak jarang para penjual mengelabui para konsumen untuk mendapatkan
keuntungan besar. Kita sebagai konsumen harus teliti dalam memilih
daging yang berkualitas dan halal. Dikarenakan adanya
pedangang-pedagang iseng demi mendapatkan keuntungan rela menipu
konsumen dengan mencampurkan daging sapi dengan daging babi. Betapa
perhatian terhadap nilai-nilai kehalalan semakin terdegradasi oleh nilai
mata uang dan keserakahan. Demi sejumlah keuntungan materi, segelintir
manusia ingin mengelabui umat muslimin dengan menyamarkan daging babi
yang mana makanan yang jelas keharamannya dalam islam sehingga umat
muslim tanpa sengaja mengkonsumsinya. Seperti kejadian pada tahun 2009
dengan ditemukannya daging babi yang dijual di Pasar Ibuh, Payakumbuh
oleh Dinas Peternakan Sumbar. Penemuan itu merupakan yang kedua kalinya
sepanjang tahun 2009 sejak kasus penjualan daging babi ditemukan pertama
kali di Kabupaten Dharmasraya.
Tentu saja kita sebagai umat muslim harus mewaspadainya dengan
mengetahui karakteristik daging babi dan mencermati perbedaannya dengan
daging sapi.
Ada beberapa perbedaan mendasar antara daging babi dan sapi. bahwa
secara kasat mata ada lima aspek yang terlihat berbeda antara daging
babi dan sapi yaitu warna, serat daging, tipe lemak, aroma dan textur.
Atas dasar itu fokus pengamatan kami diarahkan pada lima aspek tersebut.
Dari segi warna
Daging babi memiliki warna yang lebih pucat dari daging sapi (lihat
gambar 1), warna daging babi mendekati warna daging ayam. Namun
perbedaan ini tak dapat dijadikan pegangan, karena warna pada daging
babi oplosan biasanya dikamuflase dengan pelumuran darah sapi, walau
kamuflase in dapat dihilangkan dengan perendaman dengan air. Selain itu,
ada bagian tertentu dari daging babi yang warnanya mirip sekali dengan
daging sapi sehingga sangat sulit membedakannya.
Dari segi serat daging
Perbedaan bentuk serat terlihat dengan jelas antara kedua daging.
Pada sapi, serat-serat daging tampak padat dan garis-garis seratnya
terlihat jelas. Sedangkan pada daging babi, serat-seratnya terlihat
samar dan sangat renggang. Perbedaan ini semakin jelas ketika kedua
daging direnggangkan bersama (lihat gambar 2)
Dari penampakkan lemak
Perbedaan dari penampakkan lemak terdapat pada tingkat
keelastisannya. Daging babi memiliki tekstur lemak yang lebih elastis
sementara lemak sapi lebih kaku dan berbentuk. Selain itu lemak pada
babi sangat basah dan sulit dilepas dari dagingnya sementara lemak
daging agak kering dan tampak berserat (lihat gambar 3). Namun kita
harus hati-hati pula bahwa pada bagian tertentu seperti ginjal,
penampakkan lemak babi hampir mirip dengan lemak sapi.
Dari segi tekstur
Daging sapi memiliki tekstur yang lebih kaku dan padat dibanding
dengan daging babi yang lembek dan mudah diregangkan (lihat gambar 4).
Melalui perbedaan ini sebenarnya ketika kita memegangnya pun sudah
terasa perbedaan yang nyata antar keduanya karena terasa sekali daging
babi sangat kenyal. Sementara daging sapi terasa solid dan keras
sehingga cukup sulit untuk diregangkan
Dari segi aroma
Terdapat sedikit perbedaan antara keduanya. Daging babi memiliki
aroma khas tersendiri, sementara aroma daging sapi adalah anyir seperti
yang telah kita ketahui. Segi bau inilah- sebenarnya senjata paling
ampuh untuk membedakan antar kedua daging ini. Karena walaupun warna
telah dikamuflase dan dicampur antar keduanya, namun aroma kedua daging
ini tetap dapat dibedakan. Sayangnya kemampuan membedakan melalui
aromanya ini membutuhkan latihan yang berulang-ulang karena memang
perbedaannya tidak terlalu signifikan.
Secara umum karakteristk daging babi ternak dan babi hutan (celeng)
mirip satu sama lain, sementara daging babi memiliki perbedaan yang
cukup banyak dengan daging sapi. Namun ketika kedua jenis daging
tersebut telah dicampurkan, apalagi setelah dikamuflase dengan darah
sapi, keduanya (daging babi dan sapi) menjadi sangat sulit untuk
dibedakan. Penjualan daging babi oplosan merupakan kegiatan yang ilegal,
sehingga biasanya daging ini tidak di display di meja penjualan. Daging
ini biasanya dikeluarkan ketika ada pembeli yang menanyakan, “apakah
ada daging murah pak?” sehingga kita pantas menaruh curiga bila ada
penjual yang menjual daging dengan harga “miring”. Sifat yang lain juga
adalah lokasi penjualan yang biasanya di tempat yang gelap dan cukup
terpisah dari yang lainnya supaya daging tidak menjadi pusat perhatian
orang banyak. Karena itu kita sebagai konsumen yang jeli dan teliti
dalam memilih daging yang bagus dan halal.
sumber: www.acehclick.com
sumber: www.acehclick.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar